Setelah Pesta Campursari, Karanganyar Menangis

Friday, December 28, 2007
Ada tulisan menarik yang dirim ke saya via email oleh Mbak Titik Parwati Hesti di bawah ini :
===================================================================


Setelah Pesta Campursari, Karanganyar Menangis

KARANGANYAR menangis. Setidaknya, 65 warga Karanganyar yang tinggal di
kaki Gunung Lawu, tewas tertimbun longsoran tanah. Tragisnya,
tangisan itu pecah ketika kabupaten yang terletak di sebelah timur
Kota Surakarta (Solo) ini baru saja menggelar hajat akbar untuk
memecahkan rekor MURI, yakni menggelar musik campursari nonstop selama
33 jam, 33 menit dan 33 detik yang berlangsung sejak Minggu siang
(23/12) hingga Senin malam (24/12)

......

Hujan Hilang

Sejak 19 Desember lalu, hujan selalu mengguyur daerah yang terkenal
sebagai sentral tanaman anthurium itu. Hingga tanggal 22 Desember,
Kabupaten yang berada di lereng Gunung Lawu itu masih dilanda hujan
deras yang mengguyur dalam waktu pendek namun berulangkali.

Namun sejak acara campursari nonstop digelar pada hari Minggu tanggal
23 Desember, mendung yang menggelayut sejak beberapa hari tiba-tiba
hilang. Sinar matahari menjadi terik. Dan bila mendung mulai menumpuk
lagi, tak berapa lama kumpulan awan hujan tersebut sirna. Pagelaran
campursari nonstop pun berlangsung meriah. Panggung luas dan rumah
tenda yang disediakan panitia, sama sekali tidak tersentuh air hujan.

......

Tumpah Dari Langit

Namun sejak pesta ditutup, Selasa sore sekitar pukul 17.00 WIB, air
hujan sepertinya ditumpahkan dari langit di kawasan sekitar
Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo, Klaten dan Wonogiri.

Sungai Bengawan Solo yang terakhir kali membanjiri Kota Solo pada
tahun 1965, Selasa malam (25/12) kembali mengamuk. Air yang tak mampu
tertampung di Bengawan Solo, menerjang ratusan rumah penduduk di
kawasan Jebres, Serengan, Sangkrah, Semanggi, Joyotakan. Bahkan, air
mencapai tiga meter di kampung Joyotakan.

.....

************ ********

Seakan kita diingatkan oleh Allah SWT dengan beberapa firmannya,
diantaranya :

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa.(QS.Al An'am:44)

Allah SWT seakan murka, rahmat yang berupa hujan seharusnya turun akan
tetapi ditahan (biasanya pawang hujan menggunakan bantuan jin) hanya
untuk perbuatan senang-senang yang menjauhkan diri dari ingat pada
Allah SWT.

Semoga bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah Allah SWT
memberikan kekuatan, ketabahan, kesabaran dan semoga Allah memberikan
yang lebih baik dari sebelum tertimpa musibah.

Bagi saudara-saudara kita yang meninggal dunia semoga Allah SWT
memberikan tempat yang mulya disisi-Nya.

Dan semoga bencana ini memberikan hikmah pada kita semua untuk semakin
mendekat kapada-Nya.

Maaf, bila ada tulisan yang kurang berkenan.

Jazakumullahu khoiron katsiron.

1 comments:

Unknown said...

semoga menjadi peringatan dan membuat kita lebih baik sebagai kalifah di dunia ini