Kami berangkat dengan jumlah personil lima orang, dengan satu orang diantara kami adalah Sekretaris JN UKMI yang juga bertugas sebagai driver, karena jadwal di YDSF sudah di tentukan jam 09.30 WIB kami berangkat tengah malam jam 00.00 WIB perjalanan pada malam hari membuat kami cukup kelelahan hingga kami harus istirahat di beberapa tempat.
Pagi hari jam 05.30 kami telah tiba di
Diskusi panjangpun berjalan, kami lebih banyak mendengar dan bertanya karena kami memang ingin belajar dari YDSF untuk pengembangan lembaga, sesekali kami menyampaikan kondisi pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh di LAZIS UNS. Sesuatu yang sangat membekas yang disampaikan Bapak Mastur untuk kami adalah bahwa pengelolaan zakat harus di tangani all out bukan waktu-waktu sisa, dan SDM yang menanganinya juga harus SDM yang unggul. Benar juga, karena zakat sebelum dekade 90-an zakat di tangani musiman di bulan Ramadhan, SDM yang menanganinya juga sambilan saja, tidak bisa full time. Akibatnya, zakat tidak bisa tergarap dengan baik. Mendengar hal tersebut kami tambah semangat untuk mengembangkan LAZIS UNS.
Ba’da dhuhur selepas makan siang di YDSF kami meluncur ke BAZNAS LAGZIS yang lahir di Universitas Brawijaya dan membesar di